Selasa, 15 Maret 2011

ah

Whitney mengutip beberapa definisi tentang penelitian yang di turunkan di bawah ini :
• Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inqury) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah – masalah yang dapat di pecahkan. (Parsons, 1946)
• Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum (John, 1946)
• Penelitian adalah transformasi yang terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyataan –kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinil menjadi suatu keseluruhan yang bersatu padu (Dewey, 1936)
• Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesa atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang – kurangnya mengadakan pengujian yang hati – hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesa (Woody, 1927)


PERANAN DAN JENIS – JENIS PENELITIAN
1. Kegunaan dan Peranan Penelitian
Kegunaan penelitian adaah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi terhadap sautu set keadaan khusus, yang bisa saja dikontrol melalui percobaan (eksperimen) ataupun berdasarkan observasi tanpa control.

2. Jenis – Jenis Penelitian
a. Penelitian Dasar (Basic Research)
Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik tearapa. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian – pengertian tentang alam serta hukum – hukumnya.
Contoh penelitian murni adalah hukum – hukum phytagoras

b. Peneliitian Terapan
Adalah penyelidikan yang hati – hati, sistematik, dan terus menerus terhadap sautu masalah dengan tujuan untuk digunkaan dengan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai satu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada
Contoh dari penelitian ini adalah penelitian tentang pengaruh pemupukan daun terhadap tanaman jagung.

Charters(1925) yang disinter oleh Whitney (1960) memberikan 5 buah langkah dalam melaksanakan penelitian terapan, yaitu :
- Sesuatu yang sedang diperlukan, dipelajari, diukur, dan diperiksa kelemahannya
- Satu dari kelemahan – kelemahan yang diperoleh, dipilih untuk penelitian
- Biasanya dilakukan pemecahan dalam laboratorium
- Kemudian dilakukan modifikasi sehingga penyelesaian dapat diakukan untuk diterapkan
- Pemecahannya dipertahankan dan menempatkannya dalam suatu kesatuan sehingga ia menjadi bagian yang permanen dari satu system


3. Beberapa Sifat/Ciri Khas Penelitian
Crawford (1928) memberikan 9 buah criteria penting dari penelitian, yaitu :
- Penelitian harus berkisar di sekeliling masalah yang ingin dipecahkan
- Penelitian sedikit – dikitnya harus mengandung unsur – unsur originalitas
- Penelitian harus didasarkan pada pandangan “Ingin tahu”
- Penelitian haris berdasarkan pada asumsi bahwa suatu fenomena mempunyai hukum dan pengaturan (order)
- Penelitian berkehendak untuk menemukan generalisasi atau dalil
- Penelitian merupakan studi tentang sebab – akibat
- Penelitian harus menggunakan pengukuran yang akurat
- Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui

Kualifikasi peneliti harus didasarkan pada intelegensia, kekuatan bekerja serta sifat jujur dan rajin. Whitney (1960) memberikan 10 krioteria yang harus dipunyai oleh peneliti, yaitu :
a. Daya nalar
b. Originalitas
c. Daya ingat
d. Kewaspadaan
e. Akurat
f. Konsentrasi
g. Dapat bekerja sama
h. Kesehatan
i. Semangat
j. Pandangan moral

METODE ILMIAH
Meetode Ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan – pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adlaah untuk untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta – fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta – fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis

Menurut Almack (1939) , metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip – prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.

Kriteria Metode Penelitian
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai criteria sebagai berikut :
1. Berdasarkan fakta
Janganlah penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira – kira, legenda, atau kegiatan sejenis
2. Bebas dari prasangka (bias)
Mengunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif
3. Menggunakan prinsip – prinsip analisa
Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deksrisinya saja, tetapi semua kejadian harus dicari sebab – akibat dengan menggunakan analisa yang tajam
4. Menggunakan hipotesa
Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
5. Menggunakan ukuran objektif
Pertimbangan – pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras
6. Menggunakan teknik kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif, harus menggunakan ukuran yang lazim, kecuali untuk atribut yang tak dapat di kuantitatifkan. Jauhi ukuran – ukuran seperti sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dsb. Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.

Langkah / Step dalam Metode Ilmiah
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah :
1. Pemilihan bidang, topic, atau judul penelitian
2. Mengadakan survey lapangan untuk merumuskan masalah – masalah yang ingin dipecahkan
3. Membangun sebuah bibliografi
4. Memformulasikan dan mendefinisikan maslaah
5. Membeda – bedakan dan membuat outline dari unsure – unsure permasalahan
6. Mengklasifikasikan unsure – unsure dalam masalah menurut hubungannya dengan data atua bukti, baik langsung ataupun tidak langsung
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok – pokok dasar dalam masalah
8. Menentukan apakah data atau bukti yang diperlukan tersedia atau tidak
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan
14. Menggunaan citasi, referensi, dan footnote (catatan kaki)
15. Menulis laporan penelitian


JENIS – JENIS METODE PENELITIAN
Metode Penelitian dikelompokkan dalam lima kelompok umum, sebagai berikut :
1. Metode Sejarah
2. Metode Deskripsi/Survei
3. Metode eksperimental
4. Metode Grounded Research
5. Metode Penelitian Tindakan

1. METODE SEJARAH
Metode sejarah menggunakan catatan observasi atau pengamatan orang lain yang tidak dapat diulang – ulang kembali.

Definisi
Sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi. Sejarah adalah deskripsi yang terpadu dari keadaan – keadaan atu fakta – fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk mencari kebenaran (Nevins, 1933).

Metode sejarah merupakan suatu usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian trend yang naik turun dari suatu status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh suatu generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan dengan keadaan sekarang dan dapat meramalkan keadaan yang akan datang.

Studi masalah dalam pertanian yang menelusuri masa lampau serta relevansinya untuk masa kini dengan melihat asper perubahan – perubahan sosial serta teknologi dapat dilakukan dengan menggunakan metode sejarah.

Ciri – Ciri Metode Sejarah
a. Metode sejarah lebih banyak menggantungkan diri pada data yang diamati orang lain di masa – masa lampau
b. Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer dibandingkan dengan data sekunder
c. Metode sejarah mencari data lebih tuntas serya menggali informasi yang lebih tua yang tidak diterbitkan atau yang tidak dikutip dalam bahan acuan yang standard
d. Sumber data harus dinyatakan secara definitive, baik nama pengarang, tempat, dan waktu. Sumber tersebut harus diuji kebenaran dan ketulenannya dan harus dibenarkan sekurang – kurangnya dua saksi yang tidak pernah berhubungan

Jenis – Jenis Penelitian Sejarah
Dibagi atas 4 jenis :
- Penelitian Sejarah Komparatif
Misalnya ingin membandingkan system pengajaran di Cina dan Jawa pada masa Kerajaan Majapahit.

- Penelitian Yuridis atau Legal
Misalnya peneliti ingin mengetahui dan menganalisa tentang keputusan pengadilan akibat hukum adat serta pengaruhnya terhadap suatu masyarakat pada masa lampau.

- Penelitian Biografis
Contohnya meneliti kehidupan seseorang dan hubungannya dengan masyarakat. Sumbernya antara lain : surat – surat pribadi, buku harian, hasil karya seseorang, karangan – karangan seseorang tentang figure yang diselidiki, ataupun catatan teman dari orang yang diteliti tersebut.

- Penelitian Bibliografis
Penelitian ini mencakup hasil pemikiran dan ide yang telah ditulis oleh pemikir – pemikir dan ahli. Kerja penelitian ini termasuk menghimpun karya – karya tertentu dari seorang penulis atau seorang filosof dan menerbitkan kembali dokumen unik yang dianggap hilang dan tersembunyi seraya memberikan interpretasi serta generalisasi yang tepat terhadap karya tersebut.

Langkah – Langkah Pokok
1. Definisikan masalah
2. Rumuskan tujuan penelitian
3. Rumuskan hipotesa
4. Kumpulkan data
5. Evaluasi data
6. Interpretasi dan geenralisasi
7. Tuliskan Laporan

2. METODE DESKRIPSI/SURVEI
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, betujuan untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.

Definisi
Menurut Whitney (1960) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Metode ini mempelajari masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat. Metode deskriptif ini juga ingin mempelajari norma – norma atau standard – standard sehingga peneliti deskriptif ini disebut juga survey normatif.

Yang diteliti adalah masalah normatif bersama – sama dengan masalah status sekaligus membuat perbandingan antarfenomena. perspektif waktu yang dijangkau sekurang – kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden

Ciri – Ciri Metode Deskriptif
Secara harfiahmetode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian. Kerja penelig\ti bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesa, membuat predisi, serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan data, digunakan teknik wawancara dengan mengunakan schedule, questioinair, ataupun interview guide

Jenis – Jenis Penelitian Deskriptif
1. Metode Survei
2. Metode deskriptif berkesambungan (continuity descriptive)
3. Penelitian studi kasus
4. Penelitian analisa pekerjaan dan aktivitas
5. Penelitian tindakan (action research)
6. Penelitian perpustakaan dan documenter

Langkah – Langkah Umum dalam Metode Deskriptif
1. Memilih dan merumuskan masalah yang dikehendaki
2. Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan
3. Memberikan limitasi dari area (scope) atau sejauh mana penelitian deskriptif tersebut akan dilaksanakan
4. Perlu diruumnuskan kerangka teori atau kerangka konseptual
5. Menelususri sumber – sumber kepustakaan
6. Merumuskan hipotesa yang ingin diuji
7. Melakukan kerja lapangan
8. Membuat tabulasi serta analisia statistic
9. Memberikan interpretasi
10. Mengadakan generalisasi
11. Membuat laporan

3. METODE EKSPERIMENTAL
Definisi
Eksperimen adalah observasi di bawah kondisi buatan (artificial condiotion), dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti, atau dengan kata lain penelitian ekserimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadpa objek penelitian serta danya control.
Tujuan dari penelitian eksperimental adalan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan control untuk perbandingan. Penelitian eksperimental dapat mengubah teori yang telah using. Percobaan dilakukan untuk menguji hipotesa serta untuk menemukan hubungan kausal yang baru

Langkah – Langkah dalam Percobaan
1. Rumusan masalah serta pernyataan tentang tujuan percobaan atau penelitian
2. Gambaran dari percobaan yang akan dilakukan
3. Outline dari penganalisaan yang akan dikerjakan

4. METODE GROUNDED RESEARCH
Grounded research adalah suatu penelitian yangmetodenya dicetuskan oleh Glaser dan Straus (1967) yang mana penelitian dengan metode ini adalah lawan dari penelitian secara verifikasi.

Definisi
Grounded research adalah suatu metode penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisa perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori dimana pengumpulan data dan analisa data berjalan pada waktu yang bersamaan.

Ciri – Ciri
Cirri – cirri dari grounded research adalah
1. Menggunakan data sebagai sumber teori, sehingga teori yang di bangun berdasarkan logika tidak ada tempatnya dalam penganut grounded research.
2. Menonjolnya peranan data dalam penelitian

Langkah – Langkah dalam Grounded Research
1. Tentukan masalah yang ingin diselidiki
2. Kumpulkan data
3. Analisa dan berikan penjelasan
4. Membuat laporan penelitian

Kelemahan Grounded Research
a. Menggunakan analisa perbandingan dan mensifatkan analisa perbandingan sebagai penemuan yang baru
b. Akhir satu penelitian bergantung pada subjektivitas peneliti
c. Teori yang diperoleh dari grounded research tidak didasarkan atas langkah – langkah suistematis melalui system empiris dari metode ilmiah
d. Dapat disamakan dengan exploratory research belaka
e. Sukar dinilai dengan metode umum lainnya karena dalam memberikan definisi banyak sekali digunakan aksioma atau asumsi sendiri.

5. METODE PENELITIAN TINDAKAN
Definisi
Metode Penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama – sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel – variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan
Ciri utama dari penelitian tindakan adalah tujuannya untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunkan ketika kebijakan dilaksanakan.

Langkah – Langkah dalan Penelitian Tindakan
a. Rumuskan masalah dan tujuan penelitian bersama
b. Himpun data yang tersedia.
c. Rumuskan hipotesa serta strategi pendekatannya
d. Buat desain penelitian secara bersama – sama
e. Tentukan kriteria evaluasi, teknik pengukuran, dan teknik analisa yang digunakan
f. Kumpulkan data, analisa, beri interpretasi dan generalisasi saran – saran
g. Laporkan penelitian dengan penulisan ilmiah
6.


DESAIN PENELITIAN

Definisi
Desain dari penelitian adlaah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian

Cirri – cirri masalah yang baik :
Masalah yang dipilih harus :
1. Mempunyai nilai penelitian
2. Mempunyai fisibilitas
3. Sesuai dengan kualifikasi si peneliti.


Jenis – Jenis Desain Penelitian
1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya
a. Penelitian eksploratif
b. Penelitian uji hipotesis
2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
a. Penelitian pengamatan
b. Peneltian Survai
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
a. Penelitian eksperimental
b. Penelitian ex post facto
4. Desain penelitian menurut tujuannya
a. Penelitian deskriptif
b. Penelitian komparatif
c. Penelitian asosiatif
5. Desain penelitian menurut dimensi waktunya
a. Penelitian Time Series
b. . Penelitian Cross Section
6. Desain Penelitian dilihat dari lingkungan studi dapat dikelompokkan
a. Studi Lapangan
b. Eksperimen Lapangan
c. Ekspreimen Laboratorium





13 Januari 2011
METODE PENELITIAN

Hipotesis
1. Yaitu pernyataan spesifik yang bersifat prediksi dari hubungan antara dua atau lebih variabel
2. Mendeskripsikan secara konkrit apa yang ingin dicapai/diharapkan
3. Merupakan jawaban sementara atas pernyataan dalam rumusan masalah
4. Disusun sesuai dengan teori, bukti, dan fakta
5. Harus dapat di uji (testable)
6. Menyangkut variabel yang di teliti

Apakah semua penelitian ilmiah perlu membuat hipotesa?
- Ya, jika berkenaan dengan verifikasi suatu teori atau masalah
- Tidak jika penelitian masih bersifat eksploratif dan deskriptif

Kegunaan Hipotesa :
- Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian
- Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan kaitan antar fakta, yang kadang kala hilang begitu saja dari perhatian peneliti
- Alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta yang bercerai berai kea lam suatu kesatuan penting dan menyeluruh
- Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.

Jenis – Jenis hipotesis
1. Hipotesis Deskriptif
2. Hipotesis Statistik
3. Hipotesis Alternatif
4. Hipotesis Null
5. Hipotesis Berarah
6. Hipotesis Tak berarah

Hipotesis Deskriptif
- Jawaban sementara yang disusun dalam bentuk kalimat biasa
- Harus di dukung oleh argumentasi yang kuat berdasarkan teori, konsep, hukum, dll yang relevan
- Tidak berdasarkan trial dan error

Hipotesis Statistik
- Hipotesis yang di formulasikan secara statistic dan menggunakan symbol – symbol tertentu
- Symbol yang di gunakan antara laon HO, dan H1 Alternatif

Hipotesis Null
- Hipotesa yang mendeskripsikan keluaran selain dari hipotesa alternative
- Biasanya medskripsikan tidak ada hubungan / pengaruh antara variabel yang di uji
- Dinyatakan dengan H0
Hipotesis Alternatif
- Hipotesa yang mendukung prediksi
- Diterima jika hasil penelitian mendukung hipotesa
- Dinyatakan dengan H1

Contoh H0 dan H1
H0 = Petis kepala udang dalam pakan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan itik Mojosari jantan
H1 = Petis kepala udang dalam pakan berpengaruh terhadap pertumbuhan itik Mojosari Jantan

20 Januari 2011
DATA DAN JENIS

Data
Bentuk jamak dari datum, merupakan keterangan – keterangan tentang suatu hal, bias berupa sesuatu yang diketahui (dianggap/anggapan) atau suatu fakta yang di gambarkan lewat angka, symbol, kode dll

PENGELOMPOKAN DATA
1. Menurut Sumber Pengambilannya
a. Data Primer
Adalah data yang di kumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian/yang bersangkutan yang memerlukannya.
Data primer disebut juga data asli

b. Data Sekunder
Adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti dari sumber – sumber yang telah ada. Biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan – laporan peneliti terdahulu, disebut juga data tersedia
data sekunder secara umum disebut “JOURNAL”

2. Berdasarkan Waktu Pengumpulan
a. Data Berkala (Time Series)
Data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan/keadaan
Kerat lintang (cross Section) data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan

3. Berdasarkan Sifat
a. Kualitatif : data yang tak berbentuk bilangan
b. Kuantitatif : data yang berbentuk bilangan

4. Berdasarkan Tingkat Pengukuran
a. Data nominal
Data yang berasal dari pengelompokan peristiwa berdasarkan kategori tertentu, yang perbedaannya hanya menunjukkan perbedaan kualitatif

b. Data ordinal
Data yang berasal dari objek/kategori yang disusun menurut besarnya dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak rentang yang tak harus sama

c. Data interval
Data yang dari objek diurutrkan berdasarkan atribut tertentu dimana jarak rentangnya sama

d. Data Rasio
Data yang menghimpun semua cirri dari data nominal, ordinal, dan interval, dilengkapi tiik nol absolute dengan makna empiris. Angka di data cuma menunjukkan ukuran sebenarnya dari objek yang di ukur.





PENGUMPULAN DATA
a. Angket / Quisioner
Teknik pengumpumpulan data dengan cara menyerahkan/mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden
Responden adalah orang yang member tanggapan, respon, dengan cara menjawab semua pertanyaan – pertanyaan yang di ajukan

Keuntungan Angket
1. Menjangkau sampel dalam jumlah besar, bias dikirim lewat pos
2. Biaya relative murah
3. Tak mengganggu responden, karena pengisian/penjawaban angket ditentukan oleh responden sendiri

Kerugian Angket
1. Jika dikirim pos, persentase dikembalikan relative rendah
2. Tak bisa digunakan pada responden yang tidak bisa baca tulis
3. Pertanyaan dari angket bias ditafsirkan salah oleh responden

b. Wawancara
Adalah mengajukan pertanyaan langsung oleh responden, dan jawabn dari responden direkam/dicatat

Kelebihan Wawancara
1. Bias dipakai pada responden yang tidak bias baca tulis
2. Jika pertanyaan belum di pahami, pewawancara dapat menjelaskan
3. Pewawancara bias mengecek kebenaran jawaban dengan mengajukan pertanyaan pembanding atau dengan melihat gerak gerik responden itu sendiri

Kelemahan Wawancara
1. Biaya yang dikeluarkan besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpulan data
2. Hanya menjangkau jumlah responden yang sedikit
3. Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden

c. Observasi
Pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean prilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ sesuai tujuan empiris